![]() |
Acara Hello Nature 2016 dok / Kontak |
"Kembali ke alam, kembali ke yang baik " merupakan tema yang diusung Hello Nature 2016. Event kedua yang diselenggarakan oleh media online greeners.co berlangsung di Bumi Perkemahan Ragunan, Cilandak, Jakarta Selatan pada hari Sabtu dan Minggu, 26 dan 27 November 2016. Tenda – tenda berwarna putih telah tertata apik dengan panggung utama sebagai titik kumpul berlangsungnya acara. Acara dimulai pukul 11.00 WIB dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Suasana begitu terasa khidmat saat lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan lagu Indonesia Pusaka yang dinyanyikan oleh seorang wanita berkulit putih berambut hitam pekat.
Dibalik
kemeriahan Hallo Nature 2016 terlihat semangat kawan – kawan yang memang sengaja
terus dikobarkan karena perjuangannya dibidang flora dan fauna di Indonesia.
Acara ini cukup
menyedot perhatian
mahasiswa yang memang berkecimpung dibidang lingkungan hidup. “Kawan – kawan
yang terlibat di acara ini ada sekitar 200 mahasiswa dari seluruh Indonesia,
masing – masing berasal dari Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan, Mahasiswa Ilmu
Kehutanan (Sylva Indonesia), Ikatan Mahaiswa Geografi, Ikatan Mahasiswa
Biologi”, ujar Pak Syaiful
selaku
Ketua Panitia Hallo Nature 2016. Mereka fokus diundang karena telah memiliki
ilmu yang memang nantinya dapat diaplikasikan serta dibuktikan sebagai orang
yang sangat peduli terhadap lingkungan. Dalam kegiatan ini mereka juga dapat
berbagi ilmu, mencetuskan ide yang mungkin dapat diterapkan di masa yang akan
datang guna membangun Indonesia yang lebih lestari dan hijau lagi.
Terlihat segerombolan anak TK yang
begitu antusias bernyanyi bersama kawan - kawan sebayanya. Ada delapan orang
anak perempuan mengenakan kaos olahraga yang sama membentuk suatu kelompok
belajar alam, kemudian dipandu oleh tiga orang kakak pramuka untuk berbaris dan
menyusuri lingkungan Bumi Perkemahan Ragunan.
Rangkaian
kegiatan dikemas semenarik mungkin. Ada seminar mengenai lingkungan hidup,
pelatihan jurnalistik tentang lingkungan hidup, dan mengenal lebih dekat keanekaragaman
flora dan fauna Indonesia.
Tujuannya agar khalayak luas dapat mengetahui bahwasanya di kota - kota padat
dan besar seperti Jakarta masih sangat banyak hewan spesies seperti unggas dan
mamalia. Hal ini akan dibuktikan dengan cara adanya dokumentasi dari hasil
pekerjaan komunitas Indonesia Fotografi dalam
satu bentuk buku foto yang berjudul "Wildlife of Jakarta". Komunitas tersebut
terbukti mampu mengumpulkan 120 satwa dari bermacam spesies seperti ular. “Menurut sumber itu
baru 30% dari yang ada diwilayah DKI Jakarta," ungkap pak
Syaiful saat memberikan sambutan Sabtu pagi.
Mendokumentasikan
foto – foto satwa ini bukan berarti satwa itu harus ditangkap. Justru
sebenarnya manusia yang mengapresiasi itu dapat menjamin keberlangsungan hidup
dan kelestarian dari satwa dan flora yang ada diwilayah sekitarnya. Selain Indonesia
Fotografi, beragam komunitas pun turut andil dalam memeriahkan acara ini.
Seperti komunitas Bike to Work Indonesia, Greenmap, dan Animal Defender.
Komunitas tersebut bergerak dibidang lingkungan juga, misalnya komunitas
Bike to
Work yang memiliki misi untuk mengajak
kawan – kawan untuk gemar bersepeda. Tak hanya mengajak kalangan pekerja,
komunitas ini menyematkan sebutan Bike to Campus epada para mahasiswa. Ada pula
yang didasarkan pada budaya masyarakat Indonesia yaitu mudik dengan istilah
Bike to
Kampong .
Selain
itu, ada pula komunitas greenmap atau peta hijau. Ada cerita menarik dibalik munculnya komunitas ini di
Indonesia. Pada awalnya, ada seorang turis asing yang sedang berwisata di Kota Yogyakarta. Ketika itu, sang turis
merasakan kesulitan untuk menemukan tujuan – tujuan wisata yang
diinginkan. Sehingga ia mempunyai ide untuk membuat peta yang berisikan simbol
– simbol yang mempermudah wisatawan mana pun yang berkunjung di suatu tempat
wisata.
Meski diguyur
hujan, tak menyurutkan antusias peserta Hello Nature. Terdengar lantunan
musik dari panggung utama pada Sabtu sore di lapangan yang basah oleh genangan
air tersebut. Tak lengkap rasanya jika
dalam suatu event yang menggalakkan tentang kepedulian kita
terhadap lingkungan tanpa tahu cara mengatasi dampak yang akan timbul setelah
event ini usai. Tentu saja tentang sampah. Bagaimana mengolahnya? Sebelumnya,
greeners telah menjalin kerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Indonesia dalam hal ini adalah Direktorat
Pengelolaan Sampah.
Rencananya
kegiatan ini memang akan diselenggarakan rutin setiap tahun sebagai satu bentuk
edukasi kepada publik bahwa kota – kota besar di Indonesia ini harus terus
dipertahankan kelestarian baik flora maupun faunanya. Harapan terbesarnya agar
seluruh masyarakat yang telah berkunjung mampu memiliki visi sama bahwa
pembangunan suatu daerah harus selaras dengan keseimbangan dari ekosistem yang ada di wilayah tersebut. Semoga
nantinya bisa membangun Indonesia yang lebih lestari dan lebih hijau lagi.
Salam Lestari!!! (Ayu)
No comments:
Write komentar